Tiga Tahun Berkepala Tiga

Hari ini tepat tiga tahun aku memasuki 3 dekade dalam hidupku.
Sebenarnya aku bukan orang yang terlalu liat umur, menurutku umur itu cuma angka, tua-mudanya orang tergantung dari gimana dia melihat dan merasakan hidupnya.

Apakah aku merasa tua atau muda? Gak ngerasa tua dan muda sih;))
Walopun kadang sebel juga kalo dipanggil “je” (kamu) oleh anak-anak pengunjung perpus, padahal mestinya kalo belum kenal kan pake “u” (Anda). Atau sering mikir dianggap anak bawang di antara orang yang kadang seumur atau lebih tua karena penampilan yang lebih muda dan (mungkin) dikira gak tau apa-apa.

Kalo ultah gini gak bisa menghindar mikir ultah yang berkesan di tahun-tahun yang lalu.
Waktu tahun pertama kuliah, dikejar teman sekelas barengan Dicky, yang juga ultah di tanggal yang sama, dilempari telur dan rumput. Tahun-tahun kuliah berikutnya diceburin di kolam dekat kantin.
Pernah juga pas ultah sedang Latihan Perairan Terbuka (LPT) untuk klub selamku dan diceburin malam-malam ke laut. Ketika di Brussels baru balik dari praktek di Perancis, tau-tau Gegen nongol di asrama.

Those, those precious memories, and memories that will come in the coming years… are precious.

Anyway, kata orang, “Count your blessings.”
Dan hari ini rasanya pas banget buat menghitung berkatku. Terlebih ketika kusadari bahwa berkat bukan hanya berupa rejeki berbentuk uang atau material, tapi juga berupa cinta orang-orang di sekitar. Ketika melihat cinta dari keluarga kecilku. Ketika melihat banyaknya ucapan lewat kartu, SMS, facebook. Ketika melihat teman-temanku yang datang ke rumah membawa kehangatan di hari yang dingin.

Melihat ini aku berterima kasih ke Yang Kuasa.
There’s no money in the world can replace the love and attention, friends and family.
If I have to choose between jewelry, car or house, I’d just ask for my beloved ones to be around me.

Thanks for everything!!!

Hadiah ultah dari band favoritku dari jaman kuliah, empat hari sebelum ultahku mereka ngeluarin album baru, yang amat sangat lama dinanti. TONIC!
Dari separuh jiwaku dapat tiket konser nonton Train, band yang kusuka dari jaman di Brussels.

4 pemikiran pada “Tiga Tahun Berkepala Tiga

  1. Van harte gefeliciteerd!!Kebetulan “nemu” blog ini pas lagi blog walking 🙂 A nice blog. Saya jg tinggal di Holland. Tepatnya mbak tinggal dimana? Keep writing ya!!

    Groetjes,

Tinggalkan komentar